Kaliurang
(Bingkai FIAI) Pusat Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Islam
(P3I) Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia (FIAI UII) berikan pembekalan Teaching
Skill bagi mahasiswa Prodi Pendidikan
Agama Islam (PAI) FIAI yang akan mengikuti Praktik Pengalaman Lapangan
(PPL) disekolah-sekolah, Sabtu, 14 Juni
2014.
Menurut staf P3I Khairunnisa Khanifah,
S.Pd.I kegiatan diadakan untuk membekali mahasiswa baik secara teori maupun
praktik sebagai bekal mengimplementasikan micro teaching dan real teaching. “Tujuan
pembekalan untuk melatih mahasiswa dalam membuat penilaian, menyusun RPP
berpedoman pada kurikulum 2013, dan cara menyesuaikan dengan lingkungan
sekolah-sekolah”, kata Nisa.
Acara yang diadakan di gedung KH. Mas
Mansyur FTI UII ini menghadirkan narasumber Drs .
Aden Wijdan SZ., M.Si, Drs.
H. Imam Moedjiono, M.Ag, Dr. Drs. Muhammad Idrus S.Psi., dan Akhmad Mustaqim, S.Ag, M.A.
Menurut Mustaqim, praktik persekolahan,
merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam PPL yang meliputi pengelolaan
administrasi madrasah atau sekolah, dimana mahasiswa berposisi sebagai orang
yang mencari pengetahuan dan pengalaman terkait dengan sikap profesional mereka
baik secara kolektif maupun individual. “Bidang lain yang secara praktis dalam
PPL adalah administrasi personil, siswa, kurikulum, sarana prasarana, hubungan
masyarakat, keuangan, supervisi madrasah, bimbingan konseling, dan pengelolaan
sumber belajar atau media, serta kegiatan ekstra kurikuler”, Ungkap guru MAN Pakem Sleman.
Sementara itu, Aden Wijdan mengatakan kurikulum 2013 dirancang dengan tujuan
untuk mempersiapkan insan Indonesia supaya memiliki kemampuan hidup sebagai
pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan
afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara dan peradaban dunia. “Kurikulum adalah instrumen pendidikan untuk
dapat membawa insan Indonesia memiliki kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan sehingga dapat menjadi pribadi dan warga negara yang produktif,
kreatif, inovatif, dan afektif”, ujar Aden.
0 komentar:
Post a Comment