Kaliurang (Global FIAI News) Menyikapi maraknya bisnis berbasis multi
jaringan (Multi Level Marketing di Indonesia sempat menjadi tema menarik yang
diangkat oleh S. Amalia anggota LPM PD FIAI dalam diskusi rutin Lembaga Pers
Mahasisa Pilar Demokrasi (LPM PD) FIAI yang digelar setiap kamis satu minggu
sekali di kantor LPM PD, kamis 5 Maret 2009 lalu. “Banyak di antara mahasiswa yang tergiur dengan MLM dan banyak
juga perusahaan mney game yang berkedok MLM yaitu perusahaan yang
merugikan sebagian besar masyarakat dan hanya menguntungkan segelintir orang yang
lebih dahulu masuk dan ini hukumnya haram” tegas Amalia.
Menurutnya bisnis dalam syari’at Islam
pada dasarnya ternsuk kategori mu’amalat yang hukum asalnya boleh berdasarkan
kaidah fiqhiyah al ashlu fil mu’amalah al ibahah hatta yadulla ad dalil ‘ala
tahrimiha. Islam memberikan jalan bagi manusia untuk melakukan baebagai
improvisasi dan inovasi melalui system, teknik dan mediasi dalam melakukan
perdagangan. Namun islam juga mempunyai prinsipi-prinsip pengembangan system
bisnis yaitu harus terbebas dari unsur dharar (bahaya), jahalah (tidak
jelas) dan dzulm (merugikan dan tidak adil terhadap salah sati pihak.
Lebih lanjut Amalia mengatakan system
pemberian bonus harus adil dan tidak mendzalimi serta tidak hanya menguntungkan
orang yang sudah di atas. Bisnis juga harus bebas dari unsur MAGHRIB, maysir
(judi), aniaya (dzulm), gharar (penipuan), haram dan riba serta ikhtikar dan
bathil.
Perusahaan MLM memang biasa memberikan
penghargaan kepada berprestasi dan islam membenarkan seseorang mendapatkan
insentif lebih besar dari yang lain karena keberhasilannya dalam mencapai
target penjualan tertentu dan melakukan berbagai upaya positif dalam memperluas
jaringan dan levelnya secara produktif. Penghargaan kepada up line yang mengembangkan level di bawahnya dengan
cara bersungguh-sungguh dengan memberikan pembinaan, pengawasan dan keteladanan
prestasi memang pantas dilakukan, akan tetapi insentif itu diberikan dengan
merujuk skim ijarah yang
ditentukan oleh dua kriteria dari segi prestasi penjualan produk dan dari sisi
berapa banyak downline yang dibina sehingga ikut mensukseskan kerja,
tambahnya.
0 komentar:
Post a Comment